Senin, 02 Juni 2008

Assalamualaikum ..


Cuma pengen ngetik apa yang saya baca dari selebaran, semoga bermanfaat, amin..

Tiba tiba terdengar dari luar pintu, seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk ?“ tanyanya.. Fatimah tidak mengijinkannya masuk, “maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata, dan bertanya pada Fatimah, “siapakah itu wahai anakku?” “tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu Rasullulah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasullulah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri tapi rasullulah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit, dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasullulah dengan suara yang sangat lemah.”pintu pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tetapi itu tidak membuat rasullulah lega, matanya masih penuh kecemasan.

engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi. “kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “jangan khawatir wahai Rasul Allah aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku “”kuharamkan Syurga Bagi Siapa Saja Kecuali Umat Muhammad Yang Telah Berada Di Dalamnya.””kata Jibril. Detik dekit semakin dekat saat Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh rasullulah ditarik, Nampak seluruh ubuh rasullulah bersimpuh peluh, urat-urat lehernya menegang. “jibril betapa sakit sakaratul maut ini”.

Perlahan RAsullulah mengaduh. Fatimah terpejam, ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “jijikah kau melihatku hingga kau palingkan wajahmu jibril?“ Tanya rasullulah pada malaikat pengantar wahyu itu. “siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah di renggut ajal.” Kata Jibril sebentar kemudian terdengar rasullulah menggaduh. Karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “YA Allah dasyat nian maut ini kepadaku,, jangan pada umatku. “ badan rasullulah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan membisikan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati,wa maa malakat aimanuku- perihalalah shalat dan perihalalah orang-orang lemah diantaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpeluka. Fatimah enutupkan tangan di wjahnya, dan Ali kembali mendekatkan bibir di Rasullulah yang mulai kebiruan.” Ummatii? Ummatii? Ummatii?- umatku, umatku, umatku”..

Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang member sinaran itu.

“Allahuma sholli ‘ala Muhammad wa barik wa salam” salam dan salawat untuk mu wahai kekasih Allah


Tidak ada komentar: